Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CORE: Jelang Natal, pasokan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 14:03:03【Tempat Makan】327 orang sudah membaca
PerkenalanPengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet. ANTARA/HO-Core/am.se

sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics(CORE) Yusuf Rendy Manilet mengimbau pemerintah untuk menjaga pasokan dan distribusi pangan strategis menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran.
Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang yang mulai mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Karena itu, perhatian utama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ke depan adalah menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan pangan strategis tetap mencukupi sampai akhir tahun,” kata Yusuf.
Permintaan terhadap telur dan daging ayam memperlihatkan peningkatan, yang diharapkan menjadi efek dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, Yusuf mengingatkan, efek program ini terhadap inflasi perlu dilihat secara hati-hati.
Pasalnya, program belum terealisasi penuh dan relatif masih terbatas di sejumlah daerah, sehingga dampaknya terhadap harga sejauh ini belum terlalu besar.
“Namun, jika realisasi meningkat, penting untuk mengamankan pasokan agar ngak menimbulkan tekanan harga di sisi bahan pangan hewani,” tuturnya.
Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86 persen year-on-year (yoy) pada Oktober 2025.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,99 persen yoy dengan andil inflasi 1,43 persen. Komoditas yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut ialah cabai merah, diikuti beras dan bawang merah.
Sementara menurut komponen, seluruh komponen mengalami inflasi, baik komponen inti, komponen harga diatur pemerintah, maupun komponen harga bergejolak (volatile food), dengan inflasi tertinggi tercatat pada komponen harga bergejolak.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 6,59 persen dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah cabai merah, beras, bawang merah dan daging ayam ras.
Sedangkan komponen inti tercatat mengalami inflasi tahunan 2,36 persen dengan kontribusi terhadap inflasi umum sebesar 1,52 persen dan komponen harga diatur pemerintah naik 1,45 persen dengan andil inflasi 0,29 persen.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom tegaskan pentingnya akuntabilitas dan transparansi kebijakan
Baca juga: Ekonom tekankan perlindungan pekerja terdampak aktivitas bisnis
Suka(35)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi
Artikel Terkait
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
Resep Populer
Rekomendasi

Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir